Jumpa lagi dengan rumus matematika, dalam kesempatan ini kira-kira materi apa yang akan kita bahas? Sebelumnya telah kita pelajari bersama tentang materi turunan,
dan mudah-mudahan sobat semua telah paham tentang materi tersebut. Nah
bagaimana kalau sekarang kita pelajari tentang barisan dan deret
aritmatika, apa itu barisan dan deret aritmatika?
BARISAN ARITMATIKA
Pertama kita mulai dari barisan, barisan bilangan
adalah urutan dari bilangan yang dibuat berdasarkan aturan tertentu.
Sedangkan untuk barisan aritmatika adalah sebuah barisan bilangan dimana
setiap pasangan suku-suku yang berurutan memiliki selisih yang sama.
contoh : 6,9,12,15,…
Selisih bilangan
pada barisan aritmatika disebut beda yang biasa disimbolkan dengan
huruf b, untuk contoh diatas memiliki nilai beda 3. Dan bilangan yang
menyusun suatu barisan disebut suku, dimana suku ke n dari suatu barisan
disimbolkan dengan Un sehingga untuk suku ke 5 dari suatu barisan biasa disebut dengan U5. Khusus untuk suku pertama dari suatu barisan biasa disimbolkan dengan huruf a.
Jadi bentuk umum untuk suatu barisan aritmatika yaitu U1,U2,U3, … ,Un-1 atau a, a+b, a+2b, … , a+(n-1)b
Menentukan Rumus Suku ke-n suatu barisan
Pasangan suku-suku berurutan dari suatu barisan aritmatika mempunyai beda yang sama, maka
U2 = a + b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b
U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b
U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b
Berdasarkan
pola tersebut, dapatkah sobat menentukan suku ke-7, suku ke-26 hingga
suku ke-90? Dengan menggunakan pola diatas kita dapat mengetahui dengan
mudah suku-suku tersebut.
U7 = a + 6b
U26 = a + 25b
U90 = a + 89b
U26 = a + 25b
U90 = a + 89b
Sehingga berdasarkan runtutan penjelasan diatas untuk suku ke-n dapat kita peroleh menggunakan rumus :
Un = a + (n – 1)b, untuk n bilangan asli
DERET ARITMATIKA
Yang
dimaksud dengan deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota
barisan aritmatika secara berurutan. Contoh dari deret aritmatika yaitu 7
+ 10 + 13 + 16 + 19 + …
Misalnya
kita ambil n suku pertama, jika kita ingin menentukan hasil dari deret
aritmatika sebagai contoh untuk 5 suku pertama dari contoh deret diatas.
Bagaimana caranya?
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Nah
untuk 5 suku pertama, masih mungkin kita menghitung manual seperti
diatas. Seandainya kita akan menentukan jumlah dari 100 suku pertama,
apakah masih mungkin kita menghitung manual seperti itu. Walaupun bisa
tetapi pastinya akan memakan waktu yang cukup lama. Nah kali ini akan
kita tunjukkan cara menentukannya, sebagai contohnya untuk mennetukan
jumlah 5 suku pertama dari contoh diatas.
Misalkan S5=7 + 10 + 13 + 16 + 19, sehingga
Walaupun dengan cara yang berbeda tetapi menunjukkan hasil yang sama yaitu 65. Perhatikan bahwa S5
tersebut dapat dicari dengan mengalikan hasil penjumlahan suku pertama
dan suku ke-5, dengan banyaknya suku pada barisan, kemudian dibagi
dengan 2. Analogi dengan hasil ini, jumlah n suku pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan rumus berikut:
Sn = (a + Un) × n : 2
Dikarenakan Un = a + (n – 1)b, sehingga rumus di atas menjadiSn = (2a + (n – 1)b) × n : 2
SISIPAN DAN DERET ARITMATIKA
Sisipan
pada deret aritmatika yaitu menambahkan beberapa buah bilangan diantara
dua suku yang berurutan pada suatu deret aritmatika sehingga diperoleh
deret aritmatika yang baru. Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya dinyatakan dengan b1, dapat ditentukan dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan