ROMA--Kemeriahan perayaan pergantian tahun di berbagai belahan dunia berujung kepedihan. Di Italia, sedikitnya seorang tewas di tengah pesta kembang api yang meledak dan kemudian membakar sebuah rumah.
Tim pemadam kebakaran berjuang untuk menjinakkan api yang menghancurkan sebuah apartemen di Kota Roma (1/1). Kebakaran itu terjadi setelah seorang pria 31 tahun membakar kembang api yang kemudian merembet ke tumpukan koleksi lainnya.
Insiden tersebut menewaskan pria yang tidak disebutkan identitasnya itu dan melukai sejumlah orang lain. Termasuk empat anak-anak. Polisi telah menyita 30 kilogram kembang api ilegal dari apartemen tersebut beberapa hari sebelumnya. Aparat keamanan melakukan operasi intensif di seluruh wilayah Italia untuk menyita kembang api yang selalu memakan korban setiap tahun. Khususnya, di Kota Napoli, selatan Italia.
Meski ada larangan membakar kembang api di sejumlah kota utama di Italia, lebih dari 100 orang terluka. Termasuk bocah di Palermo dan Sicilia, yang kehilangan satu tangan serta terancam kehilangan mata.
Warga orang menyemut di jalan-jalan Italia merayakan pesta tahun baru. Di Roma, sekitar 300 ribu orang pecinta pesta musik menikmati konser. Sementara itu, 70 ribu lain berkumpul di Lapangan St Mark, Venesia. Di Napoli, 100 ribu orang menikmati suguhan perayaan tahun baru 2012.
Tragedi memilukan yang lain juga terjadi di Filipina. Sedikitnya, 500 orang dilaporkan terluka akibat pesta kembang api saat merayakan pergantian tahun. Pesta itu menjadi salah satu yang mengerikan dalam sejarah Filipina.
Dampak pesta kembang itu juga terasa di sektor lainnya. Puluhan penerbangan, termasuk dua dari Amerika Serikat (AS), terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan kemarin pagi setelah asap tebal memenuhi langit Filipina. Asap tersebut berasal dari pembakaran kembang api dalam pesta tahun baru.
Menteri Kesehatan Filipina Enrique Ona mengatakan, jumlah korban terluka akibat kembang api mencapai 454 orang. Sementara itu, 18 lainnya terluka akibat tembakan dalam perang antar geng di Manila. Seorang di antaranya dilaporkan tewas setelah dirawat di rumah sakit.
Kembang api juga mengakibatkan tiga kebakaran dan merusak sejumlah bangunan di wilayah Metro Manila. "Lagi-lagi, imbauan kami kepada orang tua untuk menjaga anak-anaknya menjauhi kembang api tidak efektif," ujar Ona